-->

Labels

Kolonial Belanda di Indonesia


Kolonial Belanda di Indonesia
Semenjak raja Philip ll dari Spanyol memerintahkan agar Kota Lisabon ( Lisboa ) yang merupakan pusat perdagangan rempah - rempah terbesar di eropa di tertutup bagi kapal - kapal Belanda, mengakibatkan para pedagang belanda tidak dapat mengambil rempah - rempah dari Lisaboh. Oleh sebab itu, Belanda berusaha mencari jalan sendiri untuk memperoleh rempah - rempah dari negara asalnya.
Pada tanggal 2 April 1595, Belanda memulai ekspedisinya yang pertama di pimpin oleh Cornelis De Houtman dan Pieter Kaizer. Pada tanggal 5 Juni 1596, ekspedisi Belanda tiba di Sumatra, kemudian tanggal 23 Juni tahun yang sama mendarat di Banten dengan baik tetapi setelah Cornelis De Houtman dan rombongan bersikap sombong, sewenang - wenang serta kasar, akhirnya Sultan dan rakyat Banten mengusirnya. Cornelis dan rombongannya kemudian pindah dan melanjutkan perjalanannya ke Bali dan akhirnya kembali ke negaranya.
Ekspedisi kedua di pimpin oleh Jacob van Neck dan tiba di Banten tahun 1598. Berangkat dengan pengalaman ekspedisi yang pertama, Jacob van Neck dan rombongan bersikap sebaliknya, ramah dan hormat kepada Sultan dan rakyat Banten. Perubahan sikap ini membawa hasil, mereka di terima baik oleh Sultan dan rakyat Banten. Pada saat itu, Banten sedang bermusuhan dengan Portugis, kesempatan ini di pergunakan Belanda untuk membina kerja sama dalam bidang perdagangan.
Melihat keberhasilan ekspedisi yang kedua ini, mendorong para pedagang Belanda datang ke Indonesia untuk melakukan perdagangan rempah - rempah. Para pedagang yang datang dari hari ke hari makin banyak dan akhirnya timbullah persaingan, yang tidak saja dadi pedagang Belanda sendiri tetapi juga dari pedagang yang berasal dari bangsa lain. Untuk memperkuat kedudukan para pedagangnya, maka di bentuklah suatu perkumpulan dagang pada tanggal 20 Maret 1602 yang di beri nama ' vereenigde Oost Indische Compagnie ' yang lebih di kenal dengan VOC, atas usul dari Johan van Older Barnevelt.
Setelah berhasil mendirikan VOC, segera kelompok pedagang ini mengambil langkah awal yaitu merebut Maluku dadi tangan Portugis. Pada tahun 1605, berhasil menguasai benteng pertahanan yang didirikan Portugis di Ambon kemudian namanya di ganti dengan nama benteng Victoria. Peristiwa ini merupakan sejarah awal penjajahan Belanda di Indonesia.
Untuk memperkuat kedudukan VOC maka di angkatlah gubernur jenderal di Indonesia.
Gubernur jenderal pertama yang di angkat adalah Pieter Both dan menjadikan Ambon sebagai markas besar VOC. Pada waktu Jan Pieterzoon Coen menjadi gubernur jenderal yang kedua, berhasil merebut Kota Jayakarta dari tangan pangeran Wijayakrama, kemudian mengganti nama Jayakarta dengan nama Kota Batavia ( 1619 ) serta memindahkan markas VOC yang ada di Ambon ke Batavia. Jan Pieterzoon Coen merupakan gubernur jenderal yang paling agresif, yang ingin VOC sebagai perkumpulan dagang paling kuat dan mandiri, tidak tergantung pada pemerintahan kolonial Belanda.
Setelah memperoleh hak monopoli secara resmi dari pemerintah kolonial Belanda pada tanggal 31 Mei 1619, VOC memperluas pengaruhnya di berbagai wilayah di Indonesia dan melaksanakan politik ' devide et impere ' ( adu domba ) terhadap kerajaan - kerajaan di indonesia.
VOC berhasil memaksakan rakyat dalam menjalankan monopoli perdagangan di Indonesia. Pada tahun 1605, kekuasaan VOC makin meluas sehingga menyebabkan dana yang di keluarkan makin banyak, sedangkan kas VOC dan pemerintah kolonial Belanda makin menipis, akibatnya VOC mengalami kesulitan keuangan dan akhirnya bangkrut.
Pada saat VOC mengalami kesulitan keuangan, terjadi perubahan politik di Eropa, dimana prancis berhasil mengalahkan Austria, Prusia, Inggris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda dalam perang koalisi pertama ( 1792 - 1797 ) yang di pimpin oleh Napoleon Bonaparte. Akhirnya Raja Williem V melarikan diri ke Inggris dan Belanda di kuasai Prancis dan bentuk pemerintahan berubah dari kerajaan menjadi republik yang di sebut Republik Bataaf ( Bataafsche Republiek ) dan akhirnya karena memiliki utang sebesar 136,7 juta golden VOC di bubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 oleh Republik Bataaf. Oleh prancis, Republik Bataaf ini juga di bubarkan tanggal 1 Januari 1800. Napoleon Bonaparte melantik adiknya yaitu Louis Napoleon menjadi raja Belanda. Karena Belanda di bawah kekuasaan prancis maka Indonesia pun berada di kekuasaan Prancis. Louis Napoleon mengangkat seorang bernama Herman Williem Daendels tahun 1808. Mulai saat inilah terjadi praktik imperialisme Prancis bersifat tidak langsung.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kolonial Belanda di Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel